Posted by : Unknown
Sumail pemuda 15 tahun yang sukses menjadi milyuner karena bermain game.
Sebenernya ane disuruh bikin catatan di blog sama dosen ane. Tapi berhubung masih belum ada bahan catatannya, yaa mending ane iseng aja nulis tentang salah satu player Dota 2 favorite ane "Sumail" sang MVP The International 2015 (Turnamen terbesar Dota 2). Semoga bisa menjadi inspirasi buat para pembaca.
Oke langsung saja ke topik utamanya. Oh iya sebelum kita ke pokok utamanya, sekilas ane mau ngebahas dulu nih tentang "Motivator" kawakan yang sempat melontarkan motivasi menyudutkan pada kalangan gamer. Dia mengatakan "Banyak anak muda yang aslinya cerdas menjadi murid terbelakang karena kesukaan yang berlebihan untuk main games. Hidup ini bukan games, karena terbukti kemiskinan itu pedihnya nyata bagi orang yang menelantarkan masa mudanya.” Pernyataan tersebut tentu bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada Sumail pemuda 15 tahun. Dengan bermain game Dota 2, Sumail meninggalkan masa mudanya. Bahkan, agar dapat bermain game, ia sampai menjual sepedanya. Dan tentu apa yang ia lakukan membuahkan hasil, kini ia menjadi milyuner. Bagaimana bisa? Mari disimak.
Sebagaimana yang kita ketahui beberapa waktu yang lalu kompetisi dunia Dota 2
baru saja selesai di gelar di Key Arena, Seattle. Pertarungan yang
diikuti 18 Tim ini berjalan dengan sangat menegangkan. Memasuki babak Final
terjadi pertarungan sengit antara EG ( Evil Geniuses) dari USA melawan
Tim dari China CDEC. Kompetisi berjalan dengan ketat hingga akhirnya
CDEC harus mengakui kekalahannya setelah dikalahkan oleh EG dengan skor 3
– 1. Kompetisi pun berakhir, gelar juara berhasil digandeng oleh tim
dari USA EG (Evil Geniuses).
Dota 2 merupakan game dengan hadiah turnamen yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak total hadiah pada turnamen ini mencapai Rp. 249 MILYAR. WOW! (sekali menjuarai turnamen ini kamu bisa kaya mendadak). Belum lagi hadiah berupa materi dari para sponsor.
EG (Evil Geniuses) sendiri beranggotakan Peter “Ppd” Dagger (kapten, support), Clinton “Fear” Loomis (carry), Syed “Sumail” Hassan (mid), Saahil “Universe” Arora (offlane),
dan Kurtis “Aui_2000″ Ling. Yang menarik perhatian dari tim ini adalah
Sumail (15 tahun). Diusianya yang sangat dini, dia telah berhasil menjadi
milyuner.
Syed Sumail “SumaiL” Hassan pertamakali direkrut oleh EG pada bulan
Januari 2015. Dengan waktu yang sangat singkat, Sumail mampu memberikan
kontribusi yang besar untuk EG hingga akhirnya Tim EG berhasil
mendapatkan gelar juara. Tidak hanya itu, ia bahkan terpilih sebagai MVP The International 2015.
Sumail lahir dan tinggal di Pakistan, ditempat ia tinggal “game”
merupakan sesuatu yang jarang ada dan tidak sepopuler di kota-kota
besar. Sumail hidup dari keluarga biasa. Ia bahkan tidak memiliki
komputer. Untuk bermain game Sumail harus pergi ke kafe internet
(semacam Warnet). Sumail sangat ingin bermain, namun dia tidak mempunyai
cukup uang. Untuk dapat memenuhi keinginannya tersebut, ia sampai rela menjual sepedanya agar dapat bermain Dota, meskipun hanya untuk beberapa jam saja.
“I lived in Pakistan for 15 years. Growing up, I wanted to play so
bad that I sold my bike just to be able to play for more hours.”
Sumail sangat serius dengan apa yang telah ia lakukan. Ia berlatih tekun bermain Dota selama 9 jam perhari. (Kalau di Indonesia mungkin anak seperti Sumail sudah dimarahi oleh orang tuanya). Sumail sangat berterimakasih dengan ayahnya yang telah bekerja keras
untuk mendukung keinginanya. Begitu pula dengan keluarganya yang terus
mendukung Sumail hingga saat ini. Salah satu anggota keluarga Sumail
mengatakan bahwa Sumail merupakan pemuda yang sangat ambisius, ia selalu
mengatakan pada kedua orang tuanya “Biarkan saya melakukan ini dan suatu hari saya akan membuat kalian semua benar-benar bangga atas apa yang telah saya lakukan”. Dan kata-kata Sumail tersebut benar-benar terbukti!
Manajer dari EG (Evil Geniuses) sendiri sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Sumail. “Ia pantas berkompetisi di level tertinggi” ucap Charlie sang manajer tim.
Sumail sendiri bukan seorang yang sombong, ia mengakui bahwa kemenangan
yang diraih oleh timnya merupakan hasil kerjasama tim. Dia mengatakan
bahwa dia telah belajar banyak dari Fear (Loomis). Sumail mengatakan “Fear"
membantuku untuk belajar mempercayai tim, dia juga memberitahuku bahwa
pemain yang baik adalah pemain yang belajar dari kesalahan dan tidak
cepat marah dan juga mereka bekerja keras. Seperti itulah cara
bagaimana agar kamu dapat menjadi yang terbaik. Kini Sumail telah menjadi juara termuda selama sejarah turnamen The International. Dengan bermain Dota, Sumail sukses menjadi pemain yang mendapatkan hadiah terbesar.
Wow! Bagaimana? Menginspirasi bukan? Ketika
keluarga mendukung hobi anak, anak akan
mengembangkan hobinya menjadi potensi yang justru membawanya pada sebuah
kesuksesan! Hal tersebut tentu MEMBANTAH motivasi dari salah seorang motivator Indonesia “Banyak anak muda yang aslinya cerdas menjadi murid terbelakang karena kesukaan yang berlebihan untuk main games. Hidup ini bukan games.”
SEGALA SESUATU YANG DILAKUKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH, PASTI AKAN MENDAPATKAN HASIL. APAPUN ITU!!
Semoga apa yang ane tulis ini bisa menginspirasi para pembaca. Dan semoga juga bisa merubah pandangan buruk orang lain terhadap gamers. INGAT, GAMERS NOT CRIME!!!
Profil Sumail Lihat Disini….
Navigation